Gaji Tentara Indonesia 2022

Gaji Tentara Indonesia 2022

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sebagai negara maju sekaligus memiliki angkatan bersenjata terkuat di dunia, personil militer Amerika Serikat (AS) tentunya memiliki kesejahteraan yang relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Tingkat kesejahteraan tentara AS berlaku sama untuk semua matra antara lain Angkatan Laut (US Navy), Angkatan Darat (US Army), Angkatan Udara (USAF), Angkatan Antariksa (US Space Force), Penjaga Pantai (USCG), dan Marinir (US Marine).

Baca Juga: Ooo.. Ternyata Begini Awal Mula Tentara Amerika Jajan Baso Tahu Bandung

Yang menarik di AS, kendati diiming-imingi gaji dan tunjangan besar, nyatanya peminat masuk ketentaraan di AS sangat minim. Tak banyak warganya yang mendambakan profesi ini.

Baca Juga: Cek Rekening, Gaji ke-13 Sudah Cair Rp19 T ke 5,2 Juta PNS

Lalu berapa sebenarnya gaji personil militer AS?

Dikutip dari laman resmi Military USA.gov, gaji tentara AS dihitung berdasarkan formula kombinasi antara pangkat dan masa pengabdian.

Baca Juga: Kantor Kas Negara Lembur, Gaji ke-13 PNS Cair Lebih Cepat

Kepangkatan di AS sendiri terbagi menjadi 3 golongan, yakni golongan E atau Enlisted (Tamtama dan Bintara), W atau Warrant (Pembantu Perwira), O atau Officers (Perwira).

Gaji tentara Amerika Serikat terendah adalah adalah E-1 atau pangkat Privat. Pangkat Privat sendiri setara dengan Prajurit Dua (Prada) pada jenjang kepangkatan TNI di Indonesia.

Disebutkan, gaji per bulan yang diterima tentara AS dengan pangkat Private atau E-1 dengan masa kerja kurang dari empat bulan adalah sebesar 1.640 dollar AS atau sekitar Rp 23.475.800 (kurs Rp 14.300).

Apabila tentara AS dengan pangkat Private sudah bekerja selama lebih dari dua bulan namun masih di bawah 2 tahun, gaji per bulannya akan naik menjadi 1.785 dollar AS atau sekitar Rp 25,55 juta.

Gaji tersebut akan terus meningkat seiring dengan lamanya masa pengabdian. Untuk gaji tentara AS paling tinggi, tentunya dipegang oleh jenderal.

Perwira tentara AS dan Israel berjalan di depan sistem pertahanan rudal Patriot AS selama latihan militer gabungan Israel-AS Juniper Cobra di Pangkalan Angkatan Udara Hatzor Israel pada 8 Maret 2018.

Jenderal berada di jenjang karier teratas yakni berada di level Officers 10 (O-10). Sebagai contoh, gaji yang diterima seorang jenderal dengan pengabdian selama 40 tahun di militer Amerika Serikat yakni sebesar 16.608 dollar AS atau setara dengan Rp 237,73 juta.

Sebagai perbandingan, berikut ini daftar gaji tentara AS berdasarkan pangkatnya dengan catatan masa kerja sama-sama kurang dari dua tahun:

E-1 (Private): 1.650 dollar AS

E-2 (Private 2): 2.000 dollar AS

E-3 (Private First Class): 2.103 dollar AS

E-4 (Specialist/Corporal): 2.330 dollar AS

E-5 (Sergeant): 2.541 dollar AS

E-6 (Staff Sergeant): 2.774 dollar AS

E-7 (Sergeant First Class): 3.207 dollar AS

W-1 (Warrant Officer): 3.309 dollar AS

W-2 (Chief Warrant Officer 2): 3.770 dollar AS

W-3 (Chief Warrant Officer 3): 4.261 dollar AS

W-4 (Chief Warrant Officer 4): 4.665 dollar AS

O-1 (Second Lieutenant): 3.385 dollar AS

0-2 (First Lieutenant): 3.901 dollar AS

0-3 (Captain): 4.514 dollar AS

0-4 (Major): 5.135 dollar AS

Penting diketahui, selain gaji bulanan, tentara AS juga menerima tunjangan pensiun yang nilainya cukup besar.

Tentara AS juga menerima berbagai benefit seperti kredit perumahan, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pendidikan, dan pelatihan.(amt/sumber:kompascom)

Menjadi tentara merupakan sebuah profesi yang berat tanggung jawabnya. Tak heran apabila tentara memiliki gaji yang cukup besar.

Lalu bagaimana penghasilan para tentara di Amerika Serikat (AS) yang disebut-sebut merupakan angkatan bersenjata terkuat di dunia?

Dilansir detikcom, dari laman goarmy.com, Senin (17/1/2022), gaji tentara AS dihitung berdasarkan formula kombinasi antara pangkat dan masa pengabdian. Semakin besar pangkatnya, maka akan semakin besarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila tak kunjung naik pangkat pun gaji bakal naik dalam kurun waktu masa pengabdian. Ada 4 golongan masa pengabdian mulai dari kurang dari 2 tahun, 4 tahun, 6 tahun, dan 8 tahun.

Sementara pangkat di angkatan bersenjata di AS terbagi menjadi 3 golongan. Mulai dari golongan E atau Enlisted (Tamtama), W atau Warrant (Bintara Tinggi), O atau Officers (Perwira).

Untuk jabatan paling rendah, E1 alias Private dengan masa jabatan di bawah 2 tahun mendapatkan gaji tahunan sebesar US$ 21.420. Bila dibagi selama 12 bulan maka per bulannya prajurit dengan jabatan E1 mendapatkan gaji sebesar US$ 1.785 atau sekitar Rp 25,3 juta (dalam kurs Rp 14.200).

Untuk selengkapnya berikut ini daftar gaji tahunan tentara di AS untuk semua pangkat dan jabatan dengan masa bakti kurang dari 2 tahun:

Enlisted (E)E-1 (Private): US$ 21.420E-2 (Private 2): US$ 24.008E-3 (Private First Class): US$ 25.246E-4 (Specialist/Corporal): US$ 27.964E-5 (Sergeant): US$ 30.499E-6 (Staff Sergeant): US$ 33.292

Warrant Officers (W0)W-1 (Warrant Officer): US$ 39.711CW-2 (Chief Warrant Officer 2): US$ 45.244CW-3 (Chief Warrant Officer 3): us$ 51.134cW-4 (Chief Warrant Officer 4): US$ 55.990

Officers (O)01 (Second Lieutenant): US$ 40.62902 (First Lieutenant): US$ 46.81403 (Captain): US$ 54.17604 (Major): US$ 61.621

Simak juga Video: Penampakan Pantai Barat AS Usai Erupsi Gunung Bawah Laut Tonga

[Gambas:Video 20detik]

SERAMBINEWS.COM - Israel dikabarkan mengalami kerugian besar akibat perang dengan Pasukan Perlawanan yang sudah berlangsung sekitar 6 bulan sejak 7 Oktober Tahun lalu.

Departemen Keuangan Israel mengungkap, bahwa ekonomi negaranya kini sedang merugi besar, hingga terancam jatuh ke jurang inflasi akibat perang.

Ancaman ini diungkap usai Perdana Menteri Israel mulai meningkatkan operasi militernya ke wilayah Gaza, dengan tujuan untuk memukul mundur militan Hamas.

Namun akibat perang yang tak kunjung rampung, perlahan Israel mulai kehilangan pasukan tempur.

Posisi Israel di Gaza bahkan semakin terdesak usai para tentara cadangan dari batalion perang menolak perintah Netanyahu untuk melanjutkan invasi melawan Hamas di jalur Gaza.

Masalah ini kemudian mendorong pemerintah Israel untuk menaikan gaji para tentara bayarannya agar mereka mau melanjutkan invasi di Gaza.

Mengutip Serambinews, Selasa (26/3/2024), menurut laporan yang dirilis Al Mayadeen, dalam sebulan tentara bayaran perang Israel bisa mendapatkan upah sekitar 7.500 dolar AS atau Rp 118 juta.

Tak sampai disitu, gaji para tentara bayaran bahkan diperkirakan bisa mencapai 17.000 dolar AS atau setara Rp 268 juta.

Baca juga: Jurnalis Palestina Bayan Abusultan Hilang setelah Israel Membunuh Keluarganya

Adapaun besaran gaji para tentara bayaran Zionis itu dibeberkan oleh Kepala Ekonom Departemen Keuangan Israel, Shmuel Abramzon.

Namun, imbas kenaikan upah, anggaran pengeluaran militer Israel per tahun 2024 mengalami pembengkakan sebanyak 582 miliar shekel atau sekitar 155 miliar dolar AS.

Angka tersebut melonjak tajam bila dibandingkan dengan anggaran tahun lalu sebelum perang pecah.

Dimana per Mei 2023 Kementerian keuangan Israel hanya menganggarkan biaya belanja perlengkapan militer sebanyak 70 miliar shekel atau 19 miliar dolar AS.

Selain memicu pembengkakan anggaran, perang juga membuat ekonomi Israel merosot hingga 19,4 persen pada kuartal IV 2023 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Menurut data, perekonomian Israel hanya tumbuh dua persen sepanjang tahun 2023, dibandingkan dengan pertumbuhan 6,5 persen pada tahun 2022.

Kini, Bank Sentral Israel terpaksa memangkas perkiraan pertumbuhan PDB tahun ini menjadi 2 persen, dari perkiraan yang seharusnya sebesar 3 persen.(*)

Baca juga: Menkeu Israel Ungkap Ekonomi Negaranya Merugi Akibat Tentara Bayaran, Gajinya Mencapai Ratusan

JAKARTA – Perang antara Israel dan kelompok pejuang Palestina di Gaza telah menimbulkan kerugian signifikan terhadap pasukan pertahanan Israel (IDF). Ratusan tentara IDF telah dikonfirmasi tewas dengan ribuan lainnya dilaporkan cacat dan menderita gangguan mental atau gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Israel telah memanggil ratusan ribu pasukan cadangannya untuk diterjunkan ke dalam perang di Gaza. Namun, ternyata para tentara IDF tidak menerima gaji atau pembayaran yang setara dengan upah minimum di negara zionis tersebut.

Pada 2022, Kementerian Pertahanan dan Keuangan Israel mengumumkan kenaikan gaji untuk tentara wajib IDF.

Melansir dari The Times Of Israel, kenaikan gaji tersebut merupakan kenaikan gaji pertama bagi tentara dalam kurun waktu lebih dari lima tahun. Secara teknis, tentara IDF tidak menerima gaji, melainkan menerima ‘biaya subsisten’, yang jauh lebih rendah dari upah minimum.

Masa kerja penuh akan didefinisikan sebagai 24 bulan dan akan sama untuk pria dan wanita. Pengumuman kementerian menyatakan bahwa masa kerja untuk berbagai peran akan ditentukan kemudian.

Pembebasan lebih awal akan memungkinkan tentara yang diberhentikan untuk memulai karier sipil lebih awal, yang mempunyai konsekuensi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Saat ini, IDF memiliki empat tingkat pembayaran untuk tentara dengan pasukan di unit garis depan menerima gaji tertinggi sebesar NIS2,032 atau sekitar Rp7,9 juta per bulan, pasukan di unit tempur lainnya menerima NIS1,642 atau sekitar Rp6,4 juta, tentara di unit pendukung tempur menerima NIS1,195 atau sekitar Rp6,4 juta dan tentara di unit administratif menerima NIS823 atau Rp3,2 juta.

Dengan kenaikan gaji baru, pasukan garis depan akan menerima NIS3,048 atau sekitar Rp11,9 juta, pasukan tempur akan menerima NIS2,463 atau sekitar Rp9,6 juta, pendukung tempur akan menerima NIS1,793 atau sekitar Rp7 juta dan tentara administratif akan menerima NIS1,235 atau sekitar Rp4,8 juta setiap bulannya.

Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, belakangan menjadi sorotan setelah menyatakan tak lagi merekrut prajurit dari penjara.

Para kombatan bayaran Wagner Group kerap berada di garis depan pertempuran Ukraina bertaruh nyawa mereka. Bahkan, salah satu personel bisa dibunuh anggota sendiri jika kabur dari pertempuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan itu sebelumnya dikenal memiliki serdadu dari kumpulan narapidana. Namun kini, mereka tak lagi merekrut para tahanan tersebut setelah mengalami kerugian besar di Ukraina selatan, menurut dua sumber dekat Wagner kepada Middle East Eye.

"Kami telah sepenuhnya menyetop perekrutan narapidana ke PMC Wagner. Mereka yang bekerja untuk kami sekarang memenuhi semua kewajibannya," kata Prigozhin seperti dikutip CNN, Kamis (9/2).

Prigozhin tak menjelaskan alasan dia menyetop perekrutan napi sebagai prajuritnya. Namun sejumlah pihak menilai langkah ini merupakan perubahan strategi perang Wagner.

Terlepas dari ini, berapa sebetulnya gaji tentara Wagner?

Sebelum ada perang, tentara Wagner biasa dibayar sekitar US$3 ribu (setara Rp45 juta) sampai US$5 ribu (setara Rp75 juta) sebulan.

Namun, setelah perang pecah di Ukraina, gaji itu itu meningkat menjadi US$10 ribu (setara Rp151 juta), menurut sumber Middle East Eye.

Dengan gaji yang menggiurkan ini, Wagner berusaha menawarkan upah tersebut kepada para pejuang asing dari Turki, Serbia, Ceko, Polandia, Hongaria, Jerman, Kanada, Moldova, dan Amerika Latin.

Para prajurit asing ini bahkan disebut ditawarkan upah yang lebih tinggi dari gaji biasanya.

Saat ini, Wagner diyakini telah menghubungi kelompok kriminal lokal di Amerika Latin dan negara-negara Eropa seperti Ceko, Moldova, dan Hongaria untuk direkrut. Wagner disebut ingin memiliki pasukan yang haus darah dan tak segan membunuh demi uang.

"Mereka biasanya akan merekrut orang-orang dengan pengalaman militer yang solid, namun invasi telah mengubah Wagner," kata sumber anonim.

"Sekarang mereka mencoba menjangkau individu-individu yang tidak akan ragu untuk membunuh orang dan membutuhkan uang tunai," ucapnya.

Menurut sumber, informasi perekrutan ini sendiri sudah mulai disebarkan lewat oligarki Rusia yang tinggal di Eropa dan perantara-perantara mereka yang memiliki hubungan dengan kelompok kriminal setempat.

Para perantara digambarkan sebagai "orang-orang yang akrab dengan formasi pro-Rusia lokal, mantan tentara, dan organisasi kriminal".

Nama kelompok bayaran Wagner kembali menjadi perbincangan usai bos mereka, Yevgeny Prigozhin, dinyatakan tewas dalam insiden pesawat jatuh di Rusia. Peristiwa tewasnya Prigozhin ini terjadi usai dua bulan Wagner memberontak ke Presiden Rusia, Putin.

Melansir dari detikFinance, tantara bayaran Wagner ini pertama kali berdiri pada 2014 lalu. Mereka adalah tentara bayaran Putin yang di awal berdirinya mendukung pasukan separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

Mengutip dari Marca, Jumat (25/8/2023), para tentara yang bertaruh nyawa di garis depan dikabarkan bergaji sangat besar. Namun tidak ada yang bisa memastikan jumlah pasti gaji dari tentara-tentara ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, dinas rahasia negara-negara Barat berspekulasi gaji tentara bayaran Wagner sekitar 3.000 euro atau Rp 49,5 juta (kurs Rp 16.500/euro) yang dibayarkan dalam bentuk uang dan emas.

Namun, begitu besaran gaji ini tidaklah sama dengan yang ditawarkan Prigozhin kepada orang-orang yang ia rekrut di penjara hingga saat ini. Untuk yang terakhir, ia memberikan angka sekitar 2.200 euro atau Rp 36,3 juta dalam kontrak kerja sekitar enam bulan.

Artikel ini sudah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini